scenery

scenery

Rabu, 16 Maret 2011

Menjadi Koruptor ?

Aku sering mendengarkan berita-berita yang sangat santer digembar-gemborkan pemberantasan korupsi. Pemberitaan mulai jaman rezim Soeharto dijatuhkan karena dinilai penguasa waktu itu korup semuanya bahkan sampai mantan Presiden Soeharto-pun ramai-ramai akan diseret kemuka meja hijau karena disangka korupsi dan pemberitaan tentang pemberantasan korupsi sampai dengan masa Presiden SBY-pun tidak pernah berhenti.
Diam-diam aku berusaha untuk mendengarkan dan mencari sumber informasi yang berhubungan dengan masalah pemberantasan korupsi, mulai dari kantor Polisi, kantor Kejaksaan, pengadilan, lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah dari tingkat bawah sampai atas tidak luput dari perhatianku, karena ingin memperoleh informasi tentang korupsi dan pemberantasannya.
Selama aku mencari sumber informasi tentang korupsi dan pemberantasannya, aku banyak menerima senyum sinis dengan setengah nada gurau dan banyak celetukan yang aku terima ” mana ada kang orang yang tidak korupsi kalau ada kesempatan dan ada yang dikorup” omongan itu berlanjut ” coba lihat koruptor yang lagi sial dan dimeja hijaukan, ternyata kehidupan mereka uuuuh sangat kaya raya dan berlebih-lebihan”.
Dalam hatiku benar juga omongan orang-orang itu, apasalahnya kalau aku bercita-cita jadi koruptor, dapat hidup mewah, berfoya-foya dan berkelebih dalam segala hal dan andaikan aku mengalami nasib sial dan jadi korban gembar-gembor pemberantasan korupsi dari orang-orang yang munafik, paling-paling menjalani hidup di lembaga pemasyarakatan tidak lebih dari 5 tahun, tetapi dimana-mana aku dihormati orang meskipun aku hidup di lembaga pemasyarakatan sebagai nara pidana, aku kan banyak uang dan karena uang, aku dapat mengatur segala-galanya, Kasih Uang Habis Perkara (KUHP).
Kupalingkan pandanganku pada kehidupan kelas bawah yang tidak pinya kesempatan dan tidak ada yang dikorup, kehidupan mereka selalu dirundung malang dan nistapa bahkan kadang kala tidak makan berhari-hari dan bahkan ada yang bunuh diri karena tidak mampu menerima kenyataan hidup yang serba pahit itu.
Kalau aku bandingkan kehidupan koruptor dengan orang-orang kelas bawah yang tidak mempunyai kesempatan dan tidak ada yang dikorup, sungguuuuh bagaikan bumi dan langit perbedaannya, terpikir olehku “apa salahnya aku bercita-cita jadi koruptor yang kehidupannya sangat kaya dan berkelebihan segala-galanya”
Ayoooooo siapa ikut bercita-cita seperti aku jadi koruptor ueeeeenak looooo !!!!!!
Tapi aku ingatkan, untuk jadi koruptor harus bermodal duit yang banyak, —- coba berapa duit yang harus dikeluarkan untuk menjadi anggota DPR, Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden dan Wakil Presiden dlsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan saran dan kritik,