scenery

scenery

Rabu, 22 Juni 2011

Engkaulah, Inspirasi Perlawanan Terhadap Lingkaran Politik Kotor

Saat ini, masih adakah negara yang berani menantang amerika? Ada, Satu dari sekian negara itu adalah Iran dengan Mahmoud Ahmadinejad sebagai presidennya. Berbagai pernyataannya seputar nuklir dan Israel menyulut kemarahan negeri sang Adikuasa tersebut. Bila dibandingkan dengan Amerika, iran bukanlah apa-apa. Sekali gempur, dalam hitungan detik Iran akan porak poranda. Tetapi, mengapa Iran bersikukuh melawan Amerika? Mungkinkah karena presidennya? Kalau iya, siapa sesungguhnya Ahmadinejad ?

Sebagai mahasiswa, ahmadinejad termasuk yang memainkan peran kunci dan strategis dalam perjuangan revolusi iran. Dia biasa menampilkan dirinya sebagai mahasiswa yang berpikiran maju, mengetahui perkembangan dunia modern, dan mampu membaca tanda-tanda zaman dan disaat bersamaan dia tak melupakan jati dirinya sebagai seorang muslim yang taat pada prinsip-prinsip agama dan perjuangan Imam Khomeini. Dia tercatat sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang belakangan banyak berperan dalam membangkitkan semangat kalangan muda untuk mengangkat senjata mempertahankan pondasi revolusi.

Ahmadinejad yang masuk kuliah di Universitas Sains dan Tekhnologi Iran tahun 1976, pada awal-awal perang saat itu masih berkutat dibangku kuliahnya hingga lulus tahun 1984. Baru setelahnya ia terjun kemedan perang bergabung dengan pasukan pengawal Revolusi. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa Negara iran saat itu sebagian besar berada ditangan mahasiswa, sehingga banyak sekali mahasiswa yang biasa tidur dengan granat dibawah bantal, kalau-kalau musuh menyerang.

Rumah Ahmadinejad sendiri terbilang sederhana dengan sedikit mebel dan hanya memiliki karpet ditenun dengan mesin yang jauh lebih murah dibandingkan dengan yang biasa dimiliki oleh warga kelas ekonomi menengah bawah. Dengan perjalanan hidup panjang dan kaya pengalaman, Ahmadinejad tetap bukan siapa-siapa diteheran saat itu. Bahkan Mossad Israel dan CIA tak pernah tertarik mengorek orang yang satu ini. Nama Ahmadinejad baru mengaum dipentas politik setelah dia terpilih menjadi walikota Teheran pada 3 mei 2003.

Sejak hari pertama menjabat walikota Teheran, Ahmadinejad banyak mengambil kebijakan yang menekankan sisi religius. Misalnya mengeluarkan kebijakan pemisahan penggunaan lift untuk pria dan wanita dikantor walikota. Itu juga disertai dengan mengambil kebijakan manggandakan jumlah pinjaman lunak pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta menjadi 12 juta rial, dia juga menggelar program pembagian sup gratis sekali dalam setiap pekan bagi penduduk miskin.

Yang terbilang controversial adalah keputusannya menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum public. Dia sendiri memilih tinggal dirumah pribadinya yang sangat sederhana. Lalu ia mengeluarkan keputusan melarang penyajian buah pisang dilingkungan walikota, ini mengingat pisang adalah salah satu buah-buahan yang sangat mahal di iran sebiji bisa Rp. 16.000. Masih diawal masa jabatannya sebagai walikota, dia juga mengeluarkan kebijakan melarang pemasangan bill-board asing seperti reklame salah satu perusahaan elektronik yang memasang David Beckham sebagai modelnya.

Diluar semua kontroversi itu, Ahmadinejad memperlihatkan dirinya sebagai seorang pekerja keras. Dia memilih memperpanjang masa kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib dan melanjutkan kerja dirumahnya hingga 12 malam. Dia sengaja memperpanjang jam kerjanya agar memiliki waktu luang hingga 4 jam lebih untuk menerima siapapun warga kota yang ingin mengadu. Dikantornya yang sederhana, dia setiap harinya menemui penduduk Teheran yang datang dengan beragam permasalahan dan keluhan. Dari anak kecil hingga korban tabrakan lalu lintas. Dari ibu-ibu hingga pebisnis.

Namun, salah satu keberhasilan Ahmadinejad sebagai walikota Teheran yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat setempat adalah yang menyangkut spesialisasi dan keahliannya manajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan, secara dramatis dia menekan kemacetan dan arus lalu lintas dikota Teheran dengan mencopot lampu lalu lintas diperempatan-perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang sangat efektif.

Dia juga sukses memperlihatkan sosok wali kota yang sederhana, ringan tangan mengerjakan semua kewajibannya, dan tak sungkan merasakan sendiri beban setiap masyarakat. Dikalangan pegawai kantor wali kota, namanya menjadi bahan perbincangan yang tak ada habisnya setelah dia beberapa kali mengenakan pakaian pembersih jalanan untuk menunjukan solidaritasnya. Sering kali ia turun dari mobil bututnya sekadar untuk membersihkan selokan yang mampet.

Setelah dua tahun menjabat walikota, Ahmadinejad termasuk dalam finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550 walikota yang masuk nominasi, hanya 9 dari asia. Saat telah mencapai prestasi mengagumkan ini, kesibukannya bertambah. Kali ini, perhatiannya tersita pada sesuatu yang lebih besar dari jabatannya sebagai walikota. Ia dicalonkan sebagai Presiden Iran dalam putaran pemilu 2005. Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan saran dan kritik,